1. Makan apel
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin apel dapat memperpanjang hidup sebesar 10 persen. Peneliti mencatat bahwa makan apel setiap hari selama setahun dapat menurunkan kolesterol total sebesar 14 persen dan tingkat kolesterol jahat (LDL atau Low Density Lipoprotein) sebesar 23 persen.
2. Menjadi orang yang agamis
Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa orang yang melakukan praktik keagamaan secara teratur dapat hidup rata-rata sampai tiga tahun lebih panjang daripada orang yang tidak menjalankan agama dengan baik.
Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa orang yang melakukan praktik keagamaan secara teratur dapat hidup rata-rata sampai tiga tahun lebih panjang daripada orang yang tidak menjalankan agama dengan baik.
3. Dekat dengan ibu
Penelitian di Harvard University menunjukkan bahwa 91 persen orang yang dekat dengan ibunya tidak memiliki masalah kesehatan yang serius pada usia pertengahan.
Penelitian di Harvard University menunjukkan bahwa 91 persen orang yang dekat dengan ibunya tidak memiliki masalah kesehatan yang serius pada usia pertengahan.
4. Rajin membersihkan gigi
Bakteri di mulut dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, yang pada gilirannya menyebabkan penyakit jantung. Maka rajin membersihkan gigi juga dapat memperpanjang usia.
Bakteri di mulut dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, yang pada gilirannya menyebabkan penyakit jantung. Maka rajin membersihkan gigi juga dapat memperpanjang usia.
5. Tidak buru-buru mendaftarkan anak ke sekolah
Buru-buru mendaftarkan anak masuk sekolah bukanlah solusi yang baik untuk kesehatan anak. Menurut penelitian anak-anak yang memiliki usia sama dengan teman sekelasnya akan memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik.
Buru-buru mendaftarkan anak masuk sekolah bukanlah solusi yang baik untuk kesehatan anak. Menurut penelitian anak-anak yang memiliki usia sama dengan teman sekelasnya akan memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik.
6. Memiliki bokong yang besar
Penelitian dari Oxford University menunjukkan bahwa wanita dengan bokong besar memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk meninggal karena penyakit jantung atau masalah dengan metabolisme.
Berbeda dengan lemak di bagian perut yang berbahaya, penelitian menunjukkan bahwa lemak di bagian bokong dan paha justru dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.Penelitian dari Oxford University menunjukkan bahwa wanita dengan bokong besar memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk meninggal karena penyakit jantung atau masalah dengan metabolisme.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar